Selasa, 14 Juni 2016

Lopek Bugi

Lopek bugi merupakanMakanan Khas Daerah Kampar. Lopek berarti lepat dan bugi artinya ketan. Sehingga lopek bugi berarti lepat yang terbuat dari bahan dasar ketan. Istilah bugi diambil karena cara pembuatan lopek bugi pada zaman dulu kala dengan menumpuk beras ketan dengan lesung hingga halus, setelah itu barulah dijadikan adonan. Orang zaman dulu menyebut beras ketan yang ditumbuk dengan lesung dengan istilah bugi.
Makanana khas dari Kota Serambi Mekah Riau ini sangat enak sekali, dengan tekstur yang kenyal dan lembut dimana terdapat inti kelapa manis di dalamnya. Saat ini untuk membuat lopek bugi kita tidak perlu susah untuk menumpuk beras ketan dengan lesung terlebih dahulu, karena sudah ada beras ketan yang telah diproduksi menjadi tepung ketan, dengan begitu tepung ketan ini sudah siap diolah untuk dijadikan lopek bugi.
Jika ingin membuat lopek bugi gunakan saja tepung beras ketan sudah ada. Lopek bugi ada yang hitam dan putih tergantung tepung beras ketan warna apa yang digunakan untuk membuat lopek bugi. Lopek bugi meskipun ada yang hitam dan putih tetap saja isi di dalamnya kelapa parut. Membuat sendiri lopek bugi tidak lah terlalu sulit dan bahan-bahannya juga sangat sederhana. Diantaranya, tepung ketan kelapa, gula putih, santan dan daun pisang untuk pembungkus.
Tepung ketan dan santan di adon sampai rata dengan garam dan air secukupnya. Dan untuk intinya menggunakan kelapa parut, gula, sedikit vanilla, garam dan daun pandang-agar wangi- kemudian adonan ini disangrai sekitar 30 menit. Selama disangrai adonan harus terus diaduk rata dengan api yang kecil agar tidak hangus.
Selain dibuat sendiri, lopek bugi juga akan kita jumpai di sepanjang kawasan jalanraya Pekanbaru Bangkinang KM 30 atau di Desa Danau Bingkuang, Kabupaten Kampar. Terdapat kios-kios yang berjejer sepangjang jalan, karena ada Sekitar 28 kios yang berjejer di sini. Ini merupkan kios lopek bugi yang ada di Kampar. Dengan brandol lopek bugi Rp. 10,000,- per. Dengan satu bungkus ada 10 buah lopek bugi. Kios-kios ini sepanjang siang dan malam tetap buka menjual lopek bugi khas daerah Kampar. 

Lempuk Durian

8 Makanan Khas Melayu Riau

Lempuk Durian adalah salah satu Jenis Makanan Khas dari Riau yang terbuat dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain di Riau,lempuk juga dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa yang tak kenal dengan lempuk durian, "Makanan Khas Riau" ini berasal dari Kabupaten Bengkalis, bahkan lempuk sudai menjadi ikon Bengkalis, jika kita berkunjung ke Bengkalis kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan Lempuk Durian.

Cincalok






Cincalok adalah makanan khas Kalimantan Barat dan juga berkembang di Kepulauan Riau ini berupa udang berukuran kecil yang proses fermentasinya terjadi dengan bantuan mikrob.Salah satu mikrob yang berperan penting adalah kelompok bakteri asam laktat. Makanan ini juga ditemui di daerah Malaka dan termasuk bahan untuk masakan peranakan. Bahan makanan ini digunakan untuk membuat sambal.

Kue Bangkit

Kue Bangkit Tradisional Melayu Enak


Kalau bicara tentang suku melayu tentu kita akan terbayang kepada palau sumatra tepat di provinsi jambi, kenapa kita katakan begitu ya mungkin di Jambi masih kental adat istiadat meulayu walau di daerah lain ada juga suku melayu, di saat hari Raya Idul Fitri dan Idul adha dan acara adat lainnya masyarakat di sana banyak menyajikan makanan atau kue khas Melayu salah satu adalah Kue Bangkit,

Roti Jala





Roti jala adalah makanan yang berasal dari Melayu Sumatera . Biasanya makanan ini disuguhkan bersama kuah kari Melayu.

Di Deli makanan ini terkenal disajikan dengan kari kambing dan acar nanas. Menurut budayawan M Muhar Omtatok, roti jala merupakan makanan Melayu yang bisa saja teradaptasi dari unsur India.

Es Laksamana Mengamuk


Es Laksamana Mengamuk merupakan minuman dingin yang menggunakan buah kuini sebagai bahan utama. Konon, keberadaan minuman ini berawal dari mengamuknya seorang laksamana di kebun kuini. Laksamana tersebut mengamuk lantaran istrinya dibawa lari oleh pemilik kebun kuini tersebut. Sang laksamana menebas-nebaskan pedangnya ke seluruh penjuru, hingga puluhan buah kuini hancur karena kemarahannya ini. Usai sang laksamana menuntaskan kemarahannya dan pulang, orang-orang di sekitar kebun kuini mengambil puluhan buah kuini yang sudah tercincang dan terhampar di rumput. Pada awalnya, orang-orang tersebut bingung, akan diapakan buah kuini yang telah terpotong-potong tersebut. Hingga salah seorang wantia, mencampurkan potongan-potongan buah kuini itu dengan air santan dan gula merah. Jadilah minuman segar, yang pada waktu itu, langsung dinikmati oleh orang sekampung.

Es Air Mata Pengantin





Es air mata pengantin terdiri dari bermacam agar - agar berwarna - warna. Es ini sekaligus dilengkapi biji selasih, nata de coco, dan blewah serta serutan es batu. 

Kenapa dinamakan air mata pengantin karena minuman ini biasanya dihidangkan pada saat acara yang berbahagia.